NUSANTARA – Tokoh Adat Paser di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencabut pernyataan kekecewaan mereka terhadap panitia peresmian Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Mentawir, yang mereka rasa tidak menghargai sebagai tamu undangan.
Permasalahan tersebut telah diselesaikan melalui musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan Tokoh Adat Paser, Direktur Intelijen Keamanan (Dir Intelkam) Polda Kaltim Kombes Pol Agus Sutrisno S.Ik, dan pihak panitia acara dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Dalam musyawarah tersebut, Sahdan, salah satu Tokoh Adat Paser, menjelaskan bahwa mereka sempat merasa tidak dihargai oleh panitia. Namun, setelah mendapatkan penjelasan, mereka memahami situasi dan permasalahan tersebut sudah selesai.
“Kami sempat membuat ungkapan dan meluapkan ucapan yang mengecewakan, namun dalam kesepakatan ini kami menegaskan dan menyatakan bahwa kami para Ketua Adat dan para tokoh Adat Paser Kecamatan Sepaku menyatakan dengan ini telah mencabut pernyataan kami tersebut serta tidak ada lagi permasalahan di antara kita,” ungkap Sahdan.
Ketua Forum Kesepakatan Masyarakat Sepaku (FKMS) H. Supian Nur menambahkan bahwa mereka selalu berupaya menjaga situasi agar tetap kondusif dan mendukung pembangunan IKN. Dia berharap agar Masyarakat Adat dan tokoh-tokoh lokal dilibatkan dalam pembangunan IKN sesuai dengan kemampuan mereka.
Supian Nur juga berharap setiap kegiatan kenegaraan atau kegiatan pemerintah agar menonjolkan kearifan lokal seperti menampilkan tarian adat Paser.”Kami berharap agar dalam setiap acara pemerintah agar memperhatikan kearifan lokal, seperti menampilkan tari-tarian Adat Paser, tidak selalu mengundang kesenian atau tokoh dari luar yang notebene perlu banyak biaya,” pintanya