Home Partai Politik PDIP Hapus Gambar Jokowi dari Baliho karena Hasil Survei Ganjar-Mahfud Kalah?

PDIP Hapus Gambar Jokowi dari Baliho karena Hasil Survei Ganjar-Mahfud Kalah?

0
Ganjar Mahfud
Ganjar Prabowo dan Mahfud Md. (Foto: Grandyos Zafna)

1berita.com – Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md kalah pada survei terbaru di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara PDI Perjuangan (PDIP) memilih ‘mencoret’ atau tak lagi memakai gambar wajah Joko Widodo (Jokowi) pada baliho partai dan baliho Ganjar-Mahfud.
Dua berita gejolak politik di NTB, terutama di kubu PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 itu, menyita perhatian pembaca setia detikBali dalam sepekan terakhir. Berikut rangkuman dua berita tersebut.

Ganjar-Mahfud Kalah di Lombok
Lembaga survei Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas capres-cawapres peserta Pilpres 2024 di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasilnya, Prabowo-Gibran menang, disusul Anies-Cak Imin, dan di posisi buncit pasangan Ganjar-Mahfud Md.

Survei dilakukan pada 25 Oktober sampai dengan 8 November 2023 menggunakan metode sampling-acak bertingkat (multistage random sampling) dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun sebaran 880 responden di 5 kabupaten/kota di NTB. Margin of error sebesar +/- 3 persen.

Presisi memotret hasil capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih elektabilitas 42,70 persen. Disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 22 persen, dan di posisi paling buncit Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh angka keterpilihan 12,30 persen. Sementara, angka swing voters (pemilih mengambang) 23 persen.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud menjadi sorotan. Pasalnya, mantan Gubernur NTB dua periode yang merupakan tokoh kenamaan di NTB khususnya Pulau Lombok, yakni Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi merupakan Wakil Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud.

TGB juga merupakan ketua salah satu ormas terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) yang espisentrum jemaahnya berada di Pulau Lombok.

Direktur Presisi Darwan mengungkap sejumlah alasan mengapa elektabilitas Ganjar-Mahfud di Pulau Lombok tidak terdongkrak naik kendati didukung TGB Zainul Majdi.

“Kalau dari tadi saya sampaikan, kenapa Prabowo masih tinggi? Pemilih Prabowo ketika survei dilakukan relatif tidak bergeser dari pilihannya pada 2019. Mereka ini pemilih loyalis Prabowo,” kata Darwan Samurdja saat ditemui di Mataram pada Jumat (17/11/2023).

Kemudian, Darwan mengungkapkan pemilih Jokowi pada 2019 lebih banyak lari ke Anies-Muhaimin.

Spesifik soal TGB, Darwan mengaku pengaruh TGB memang belum signifikan ke Ganjar-Mahfud di Pulau Lombok yang merupakan kampung halaman TGB.

Darwan menduga TGB memang belum intens menggarap Pulau Lombok untuk pemenangan Ganjar-Mahfud. TGB lebih rutin melakukan safari politik pemenangan Ganjar-Mahfud di luar NTB.

PDIP Coret Gambar Jokowi dari Baliho Ganjar-Mahfud
PDIP memilih tak lagi memasang gambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di baliho capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md. PDIP memiliki alasan tersendiri kenapa gambar Jokowi ‘dicoret’ dari baliho Ganjar-Mahfud di Mataram, Lombok, NTB.

Sebelumnya, baliho PDIP di Mataram selalu menyertakan gambar Jokowi. Partai berlambang banteng moncong putih mengira gambar Jokowi bisa meraup banyak suara di sana.

Belakangan, gambar Jokowi sudah tak dipakai lagi. Gambar Jokowi ‘dicoret’ dari baliho partai maupun baliho Ganjar-Mahfud disebut-sebut karena manuver politik Jokowi dan keluarganya.

Dikonfirmasi terkait tak lagi munculnya foto Jokowi dalam baliho Ganjar-Mahfud milik PDIP NTB, Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat memberi keterangan.

Rachmat mengaku memang sengaja tak lagi memasang foto Jokowi atas alasan posisi Jokowi sebagai presiden. Tak elok jika foto presiden ikut tampil pada baliho sosialisasi capres-cawapres.

“Kita ndak enak juga, bagaimana kita mau pasang. Sudah jelas kan, ndak usah ditanya. Dia kan presiden juga. Karena beliau (Jokowi) itu presiden ya jangan kita libat-libatkan, ndak usah,” kata Rachmat via telepon pada Sabtu (18/11/2023).

Apalagi, kata Rachmat sebentar lagi sudah memasuki tahapan resmi kampanye pemilu yang akan dimulai pada 28 November 2024. Tak adanya foto Jokowi, menurut Rachmat, sekaligus menjadi pesan bahwa presiden mesti bersikap netral dalam kontestasi pemilu.

“Jangan dikaitkan dengan perasaan-perasaan. Ndak usah. Situasi semacam ini ya kami jangan libatkan presiden. Kami netral saja, supaya dia (Jokowi) netral lah. Kami menjaga dia,” bebernya.

Lebih jauh, Rachmat meminta publik menafsirkan perihal tak lagi adanya foto Jokowi dalam baliho PDIP NTB.

“Kami landai-landai saja, biar publik yang menafsirkan,” pungkasnya.

Pantauan detikBali, setidaknya terdapat sekitar 15-20 baliho PDIP NTB yang terpampang di sejumlah billboard berukuran besar di Kota Mataram. Seluruh baliho tersebut tak lagi menampilkan wajah Jokowi.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Masukkan komentar anda!
Please enter your name here

Exit mobile version