1berita.com – Budiman Sudjatmiko hadir dalam acara deklarasi dukungan dan pemenangan pasangan Capres Prabowo -Gibran di DPD Golkar Provinsi Bali, Minggu (26/11/2023). Mantan politikus PDIP itu merasakan situasi yang janggal dalam kunjungannya ke Pulau Dewata kali ini.
Budiman mengatakan dirinya biasa berkunjung ke Bali untuk urusan politik menggunakan seragam PDIP. Ia pun menyebut mengenal kultur politik di Bali dengan baik.
“Sekarang pertama kalinya saya ke Bali untuk urusan politik langsung ke Partai Golkar. Tapi, saya tidak sepenuhnya asing karena ada Mas Gibran yang mendampingi Pak Prabowo pasti mengalami kejanggalan yang sama seperti yang saya alami,” tutur Budiman yang merupakan anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024 itu.
Budiman diberhentikan dari PDIP setelah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Surat pemecatan itu ditandatangani oleh Ketum PDIP Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Setelah dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman direkrut ke dalam struktur Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Budiman Sudjatmiko mengungkapkan kejanggalan serupa juga pasti dirasakan oleh politikus yang lainnya yang memutuskan berlabuh ke partai politik lainnya. Menurutnya, hal itu wajar dalam dunia politik.
“Tapi, oke ini politik. Kami tetap menjunjung tinggi konstitusi Indonesia di atas konstitusi partai,” imbuh Budiman yang merupakan mantan aktivis 1998 tersebut.
Sebelumnya, Budiman mengungkapkan Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menargetkan bisa meraih suara 60 persen di Propinsi Bali pada Pilpres 2024. Ia mengatakan timnya telah menyiapkan strategi untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di Bali. Termasuk dengan menyasar anak-anak muda sebagai pemilih pemula dan pelaku industri kreatif di Pulau Dewata.
Budiman mengatakan sejumlah hasil survei menempatkan perolehan dukungan kepada Prabowo-Gibran lebih tinggi jika dibandingkan dua pasangan calon presiden-wakil presiden lainnya. Ia pun optimistis Prabowo-Gibran bisa memenangkan Pilpres dalam satu putaran.
“Harapan kami adalah Pilpres hanya satu putaran. Tapi, kami tidak boleh lengah meskipun survei menunjukkan tingkat (elektabilitas) yang tinggi untuk pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ujar Budiman.