Thursday, November 21, 2024
spot_imgspot_img
HomePemiluPresidium Mafindo Heni Mulyati : mari kita seluruh masyarakat Lawan hoax pasca...

Presidium Mafindo Heni Mulyati : mari kita seluruh masyarakat Lawan hoax pasca Pemilu 2024

infoterkini.my.id – Puncak penyebaran hoaks diprediksi akan terjadi setelah pemungutan suara 14 Februari 2024 ketika rekapitulasi suara hingga gugatan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Serangan tersebut berpotensi menyasar peserta pemilu, penyelenggara pemilu, media, serta lembaga survei. Karena itu, masyarakat diharapkan bisa kritis sehingga dapat membedakan konten-konten politik yang berupa fakta atau hoaks.

Puncaknya diprediksi akan terjadi setelah pemungutan suara 14 Februari 2024 ketika tahapan memasuki rekapitulasi suara hingga gugatan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Sekarang sudah sangat membanjir hoaks politik antarkubu capres dari kelompok pendukungnya. Serangan juga menyasar penyelenggara pemilu untuk mendelegitimasi pemilu

Baca Juga:  Anggaran Rp 145 Miliar buat 7 Jembatan, Pemprov DKI Jelaskan Rencananya

Isu kecurangan pemilu harus disikapi dengan sangat serius oleh penyelenggara pemilu. Karena isu ini yang diprediksi meningkat tajam setelah hari pencoblosan 14 Februari 2024 dan berpotensi membuat orang menolak hasil pemilu dan memantik keonaran.

Karena itu, upaya menangani hoaks tidak cukup dengan melakukan fact checking atau pemeriksaan fakta. Sangat penting upaya pencegahan dalam bentuk vaksinasi informasi atau prebunking. Caranya dengan menyajikan konten yang bisa mengedukasi publik sehingga memiliki kekebalan atau imun kuat saat terpapar hoaks.

Masyarakat juga bisa menjadi pemilih kritis sehingga bisa membedakan konten-konten politik yang berupa fakta atau hoaks. Identifikasi potensi hoaks perlu dilakukan sehingga langkah-langkah antisipatif bisa dilakukan lebih awal sebelum haoks menyebar

Baca Juga:  Soal Tekanan Kekuasaan Jubir Anies Sebut Belum Komunikasi dengan PDIP

Bahwa konten hoax yang kerap muncul saat Pemilu biasanya berisi informasi yang tidak benar atau menyesatkan. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak menelan mentah-mentah segala informasi yang diterima baik dari media sosial maupun melalui pesan berantai. Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan cek, ricek, dan kroscek terhadap informasi yang didapatkan dan teruji validitasnya sebelum disebarluaskan.

BERITA LAINNYA

LEAVE A REPLY

Masukkan komentar anda!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

- Advertisment -
Google search engine

Berita Populer